ZERO MEDIA ONLINE, Masih hangat terasa aksi orasi pengemudi angkutan barang yang dilakukan beberapa bulan yang lalu, kini pemilik angkutan barang dibuat untuk memutar otak lagi terkait dengan naiknya BBM. Satu permasalahan belum selesai kini muncul lagi masalah yang baru. dalam hal ini pemerintah harus memikirkan dan menentukan upak sopir angkutan barang dan menentukan ongkos muatan barang berdasarkan berat barang dan jarak tempuh.
Jika angkutan orang pemerintah bisa menentukan tarif batas atas dan tarif batas bawah, harapan para pengusaha angkutan barang dan pemilik barang pemerintah juga menentukan tarif/ongkos angkutan barang tersebut. Kalau dalam Undang-undang bahwa tarif angkutan barang diserahkan kepada pemilik barang dan pengusaha angkutan. Inilah yang menjadikan tarif angkutan barang dari dulu sampai sekarang belum ketemu formula yang tepat. atau dengan bahasa lain seperti mengurai benang kusut.
Dampak kenaikan BBM mengakibatkan semua sektor terpengaruh, baik dari sektor perindustrian, pertanian, perdagangan dan sektor-sektor yang lainnya. Walaupun pemerintah memberikan subsidi berupa bantuan langsung tunai itu tidak menyelesaikan masalah. Apalagi kalau kenaikan BBM disertai dengan campur tangan politik maka akan menambah masalah, bukan malah menyelesaikan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar